“MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI AKHIR ZAMAN”
Diriwayatkan d
ari Ibn Mas`ud RA, Berkata Jabir kepada Nabi SAW : ”Wahai Baginda Nabi SAW, kabarkan kepada kami sesuatu sebelum terjadinya sesuatu, Berkata Nabi SAW : "Wahai Jabir, Ketahuilah sesuatu sebelum dijadikannya sesuatu, maka Allah SWT menjadikan cahaya aku dari cahaya Allah SWT, Maka dari cahaya itu Allah menjadikannya seluruh alam semesta beserta isinya”.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Maka bersabda Nabi SAW :”Aku yang pertama diciptakan dan aku yang terakhir dibangkitkan di alam dunia”.
Turunlah cahaya tersebut melalui terwujudnya Nabi Allah Adam AS sampai kepada para Anbiya dan Rasul yang menyambungkan keturunan dari Nabi Ismail AS, anak dari Nabi Ibrahim AS yang keturunannya menyampaikannya kepada Sayyid Abdillah, maka cahayanya terlihat pada Sayyid Abdillah dan beliaupun menikah dengan Siti Aminah, begitupun turun cahaya tersebut kepada Ibunda Nabi Muhammad SAW, maka beliaupun mengandung Nabi Muhammad SAW dengan kasih sayang Allah SWT.
Sebelum detik-detik kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada kejadian besar sehingga tahun itu dinamakan Tahun Gajah dikarenakan Raja Abraha ingin menyerang Ka`bah dengan tentara gajah, tetapi kuasa Allah SWT Yang Maha Agung tidak diizinkannya tentara tersebut memasuki Kota Mekkah yang akhirnya Allah SWT mengirim balik tentara tersebut dengan tentara burung ababil dan telah jelas dikabarkan di dalam surat AL-Fiil yang menewaskan semua tentara bergajah bagaikan daun di makan ulat, begitulah penjagaan Allah SWT sebelum dilahirkan Nabi Muhammad SAW.
Tepat matahari pagi bersinar di bulan Rabiul Awwal pada tanggal 12 hari Senin, terwujudlah sosok yang mulia, anak yatim yang akan menggetarkan dunia, yang dikala ingin dilahirkan Allah mengirim dua suster atau bidan yang bernama Sayyidatina Mariyam dan Sayyidatina Assiyah yang untuk melayani kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka terbukalah pintu-pintu surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka serta turunlah milyaran bidadari dan malaikat yang bertahlil, bertahmid dan bertasbih kepada Allah SWT karena bersyukur atas lahirnya Nabi Muhammad SAW. Maka bergetarlah kerajaan Allah SWT seraya suaranya Yang Maha Mulia untuk memuliakan Kekasih-Nya, maka lahirlah Beliau SAW yang bukan lahir dari kemaluan Ibunya dan tanpa setetes darahpun dan telah dikhitan, begitu pula matanya bagaikan dipakaikan sifat dan beliau dalam keadaan bersujud. Bergembiralah ahli dunia, padang pasir yang tandus berubah menjadi hijau dan berlipat-lipat buah-buahan , air dan makanan yang sebelumnya belum pernah terjadi di kota itu dan padamlah api majusi yang disembah oleh orang-orang durhaka selama ribuan tahun menandakan telah lahirnya Baginda Al-Musthofa Muhammad SAW.
Didalam satu syair yang menjelaskan tentang kepribadian Rasulullah SAW :
Allah sempurnakan kanjeng Nabi Tubuh dan ilmu serta perangai
Tak ada tubuh ilmu perangai Terlebih sempurna dari Nabi
Tubuh Nabi terbaik dengarlah Putih dan bersih bercampur merah
Wajahnya cantik tingginya sedang Mulutnya manis di pandang orang
Giginya rata putih bersinar Bagai mutiara sungguhlah benar
Lidahnya pasih terang dan nyata Kata-katanya bagai permata
Matanya terang sungguh umpama Mamakai sifat selama-lama
Alisnya terang jika di sifat Umpama bulan pertama tepat
Jidatnya bercahaya-cahaya luas Sebagai bulan malam empat belas
Jenggotnya tebal hitam rupanya Tubuhnya sangat harum baunya
Jika dilihat pertama kali Terasa seram haibah sekali
Tapi jika terus di ikuti Terasa cinta di dalam hati
Tangannya lemas di kata orang Sebagai bunga jika dipandang
Jika memegang tubuh seorang Tercium bau bukan kepalang
Sehingga dapat diketahui Orang tersebut di sentuh Nabi
Rambutnya ikal bukan keriting Kata-katanya wahyu dan penting
Cahayanya Nabi terang sekali Dan terlebih dari matahari
Maka tak terlihat bayangan Dicahayanya matahari dan bulan
Hati Nabi pun sepanjang umur Tak ngantuk meskipun mata tidur
Dan pula Nabi tak pernah mimpi Dan tak menguap sama sekali
Dan tubuh Nabi tak dihinggapi Nyamuk lalat karena harum suci
Jika berjalan enteng badannya Duduk dimajlis tinggi pundaknya
Dan sangat halus sebagai kapas Jalan di pasir tidak berbekas
Tatapi jika jalan di batu Terlihat bekas sudah lah tentu
Dan sungguh Nabi jika di pandang Umpama matahari yang terang
Maka dari jauh sungguh nyata Tampaknya kecil dipandang orang
Allah jadikan Nabi terlepas Dari apapun yang kurang pantas
Seakan-akan Nabi yang suci Dijadikan sekehendak Nabi
Ilmu Nabi luas sekali Tak seorang yang mengatasi
Karena diberi ilmu awwalin Demikianlah ilmu akhirin
Adalah Nabi sangat pemalu Bagaikan gadis zaman dahulu
Pula sangat merendah diri Pada sesama mahluknya Rabbi
Jika berjumpa Nabi selalu Memberi salam lebih dahulu
Duduk berjalan bersama fakir Miskin dan hamba tidak diusir
Jika bergurau niscaya benar Sedap di hati asik di dengar
Tangannya murah tidak menggenggam Dadanya luas tidak mengancam
Biografi ringkas Al Habib Hasan bin Ja’far bin Umar bin Ja’far Assegaf
Al-Habib Hasan Bin Ja`far Bin Umar Bin Ja`far Bin Syeckh Bin Segaf Bin Ahmad Bin Abdullah Bin Alwi Bin Abdullah Bin Ahmad Bin Abdurrahman Bin Ahmad Bin Abdurahman Bin Alwi Bin Ahmad Bin Alwi Bin Syeckh Abdurrahman Segaf Bin Muhammad Maula Dawilaih Bin Ali Bin Alwi Guyur Bin (Al-Faqihil Muqaddam) Muhamad Bin Ali Bin Muhammad Shohibul Marboth Bin
Ali Gholi

Ghosam Bin Alwi Bin Muhammad Bin Alwi Bin Ubaidillah Bin Ahmad Al-Muhajir Bin Isa Bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Sodiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zaenal Abidin Bin Al-Imam Husein Assibit Bin Imam Ali KWH Bin Fatimah Al-Batul Binti Nabi Muhammad SAW.
Beliau lahir pada tahun 1977 di Kramat Empang Bogor, guru mengaji beliau di waktu kecil untuk mengenal huruf adalah Syaikh Usman Baraja dan di dalam bahasa Arab oleh Syaikh Abdul Qodir Ba’salamah, dalam ilmu Nahwu dah Shorof oleh Syaikh Ahmad Bafadhol.
Seperti biasanya di siang hari aktifitas beliau seperti aktifitas anak-anak pada umumnya yaitu belajar di SD, SMP, SMA dan di lanjutkan di IAIN Sunan Ampel Malang.
Beranjak dewasa beliau bersama kakeknya Al Habib Husein bin Abdulloh bin Mukhsin Al Attas di rumah Habib Keramat Empang Bogor sering menyambut tamu-tamu yang mulia dan mendapatkan do’a-do’a dari mereka, di antara tamu tersebut adalah :
- Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf (Jeddah)
- Al Habib Muhammad bin Alwi Al Maliki (Mekkah)
- Al Habib Hasan bin Abdulloh As-Syathiri (Tarim)
- Al Habib Umar bin Hud Al Attas (Cipayung, Bogor)
- Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Haddad (Condet, Jakarta)
- Al Habib Muhammad bin Ali Habsyi (Kwitang, Jakarta)
- Al Habib Abdulloh bin Husein Syami Al Attas (Jakarta)
- Al Habib Muhammad bin Abdulloh Al Habsyi (Banyuwangi)
- Al Habib Idrus Al Habsyi (Surabaya)
- Al Habib Muhammad Anis bin Alwi AL Habsyi (Solo)
dan masih banyak lagi para alim ulama yang beliau temui di kala mereka ingin berziarah ke Maqam kakek beliau Al Habib Abdulloh bin Mukhsin Al Attas, di karenakan do’a-do’a dari para alim ulama tersebut akhirnya beliau dapat meneruskan belajar ke pesantren Darul Hadist Al Faqihiyah, Malang, Sebagai pengasuh dan pendiri yang mulia yaitu Al Imam Al Qutub Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bil Faqih dan Al Imam AL Qutub Al Habib Abdulloh bin Abdul Qadir Bil Faqih berserta putra-putranya selama beberapa tahun, dan meneruskan kepada beberapa guru yang di temuinya salah satunya adalah :
- Syaikh Abdulloh Abdun
- Al Habib Hasan bin Ahmad Baharun
- Al Habib Al Alamah Al Barokah Abdurrahman bin Ahmad Assegaf
Ilmu dan pengalaman yang di carinya selama beberapa tahun menjadikan pengenalan yang lebih terhadap diri dan jati dirinya, di karenakan keberkahan sang guru dan alim ulama.
Selepas menuntut ilmu yang beliau cari dari kota Malang dan lain-lainnya beliau memutuskan untuk belajar bersama alim ulama yang berada di Jakarta dengan para Kiyai-Kiyai dan para Habaib.
Selama 1 tahun beliau tidak keluar rumah kecuali untuk berziarah ke Maqom kakeknya Al Habib Abdulloh bin Mukhsin AL Attas dan menghabiskan waktunya di kamar untuk bersyukur dan bertafakur kepada Allah SWT guna mengamalkan ilmu yang telah di ajarkan oleh guru-guru beliau yang pada akhirnya beliau mendapatkan Bisyaroh (Petunjuk) untuk mengajarkan ilmu Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Fitnah, cacian, makian serta hasut selalu menjadi kawan beliau dari ancaman dari orang-orang yang belum mendapat petunjuk Allah SWT, dengan hati yang teguh prinsip dan yakin akan kebesaran Allah SWT dan Rasul-Nya tidak membuat gentar perjuangan beliau untuk berdakwah, sehingga Allah menghendaki beberapa murid yang mengikuti beliau untuk menggali ilmu kepadanya, dan Allah pun tidak mendiamkan hamba-hambanya yang berdekatan dengan beliau tanpa ujian.
Cobaan terus berlanjut sampai akhirnya beliau di tinggal oleh Ayahandanya yaitu Al Habib Ja’far bin Umar Assegaf, kesabaran itulah jawabannya yang akhirnya Allah SWT mengizinkan dari hamba-hambanya yang hanya beberapa orang bertambah menjadi ratusan orang yang belajar menuntut ilmu kepadanya.
Tahun demi tahun berlalu ujianpun bertambah tetapi karunai Allah SWT selalu di atas kepalanya yang kepada akhirnya Allah SWT menghibur dengan memperbanyak para hamba-hambanya untuk mengikutinya dan di namai perkumpulannya dengan nama “Majlis Nurul Musthofa”.
Beliau menikahi salah satu cucu putri keturunan Rasululloh SAW yaitu Syarifah Muznah binti Ahmad Al Haddad (Al Hawi) dan mempunyai satu orang putri dan 2 orang putra kemudian Allah SWT menghibur beliau dengan mengaruniai satu bidang tanah yang untuk di tinggali oleh beliau dan keluarganya serta murid-muridnya sehingga Allah SWT mengizinkan pula kepada beliau untuk berziarah ke luar negri seperti Yaman, Abu Dabi, Arab Saudi, dll.
Dengan karunia Allah SWT inilah Majlis Nurul Musthofa yang beliau bina dengan cara mensyiarkan Sholawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW serta mengenalkan pribadi Rasululloh SAW sebagai suri tauladan manusia sehingga dapat merebut hati manusia sebanyak 50.000 orang untuk bersholawat kepada Rasululloh SAW setiap minggunya.
Majlis yang beliau bina turut pula di do’akan oleh para alim ulama terkemuka pada zaman sekarang ini dan sempat duduk di Majlisnya di antaranya adalah :
- AL Habib Muhammad Anis bin Alwi Al Habsyi
- Al Habib Abdurrahman bin Alwi Assegaf
- Al Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Habsyi
- Al Habib Abdurrahman bin Muhammad Bil Faqih
- Al Habib Salim bin Abdulloh As-Syathiri
Serta masih banyak lagi yang lainnya yang tersimpan kedatangan beliau di file Majlis Nurul Musthofa.
Di dalam Majlis pun di bacakan Kitab Annashohidiniyyah karangan Al Habib Abdulloh bin Alwi Al Haddad dan berbagai kitab lainnya yang di karang oleh para Salaffuna Sholihin.
Semoga dengan sedikit biografi yang ringkas ini Allah selalu menjaga, melindungi syiar Islam di seluruh dunia dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba Allah yang tidak putus dengan Rahmat-Nya.
BIOGRAFI PETERPAN BAND
Grup musik Peterpan dibentuk di Bandung, Jawa Barat dengan enam orang personel, masing-masing Nazril Irham alias Ariel (vokal), Mohammad Kautsar Hikmat alias Uki (gitar), Ilsyah Ryan Reza (drum), Loekman Hakim (gitar), Andika Naliputra Wirahardja (keyboard), dan Indra (bass).
Namun pada November 2006, dua anggotanya, Andika dan Indra dipecat dari grup musik tersebut. Perpecahan ini dipicu adanya perbedaan prinsip kreativitas, sementara Ariel mengungkapkan telah ada masalah sejak peluncuran album pertama, Taman Langit. Bahkan Andika dan Indra juga mengaku sudah keluar dari Peterpan sejak 8 Oktober 2006.
Album-album Peterpan di antaranya, TAMAN LANGIT, BINTANG DI SURGA, VIDEO KARAOKE PETERPAN-SAHABAT PETERPAN dan OST. ALEXANDRIA, selain itu juga dalam waktu dekat Peterpan akan merilis album terbaru.
Grup band yang terkenal dengan lagu Ada Apa Denganmu, Topeng dan Kukatakan Dengan Indah
Persoalan itu terbantah setelah Ariel menikahi perempuan tersebut dan memiliki anak perempuan, Alleia Anata, meski kemudian mereka bercerai.
Mei 2007, Peterpan meluncurkan album bertajuk HARI YANG CERAH yang akan didistribusikan di Indonesia dan Malaysia.
Selang setahun, tepatnya bulan Agustus 2008, Peterpan merilis album THE BEST OF - SEBUAH NAMA SEBUAH CERITA. Album ini menjadi album terakhir bagi Ariel, Uki, Reza, dan Lukman dalam naungan nama Peterpan.
Pergantian nama ini sebagai bagian dari perjanjian hengkangnya Andhika dan Indra.
Dalam ajang Dahsyat Award yang berlangsung 19 April 2009, Peterpan berhasil menggondol dua penghargaan sekaligus. Yakni sebagai Band Terdahsyat 2009 dan Video Klip Terdahsyat untuk lagu Walau Habis Terang. itu, juga pernah dirundung masalah saat vokalisnya dituduh menghamili perempuan bernama Sarah Amalia dan tidak bersedia bertanggung jawab.